Forum Glinseng Menggugat

Forum Glinseng Menggugat
Ketua Komnas HAM Ifdhal kasim, menerima Tuntutan Forum Glinseng Menggugat ( FGM )

Freedom For Glinseng

Freedom For Glinseng
Kantor Sinar Mas di Plaza BII, Thammrin, Jakarta, di Demo FGM dan WALHI

Minggu, 22 Agustus 2010

Perlakukan Warga Glinseng Secara Manusiawi, Komnas HAM Temui Bos PT IKPP

Senin, 05 Oktober 09 - by : emon

SERANG-Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Jakarta, meminta PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP) memperlakukan warga Glinseng, Kecamatan Kragilan, secara manusiawi supaya persoalan yang terjadi saat ini cepat selesai.
“Laporan yang kami terima dari warga Glinseng, mereka dilarang berjualan dan aksesnya pun ditutup. Padahal, lokasi warga berada di area pabrik. Nah, kami meminta agar pihak manajemen mengubah kebijakan ini,” kata Ketua Rombongan dari Komnas HAM, Ridho Saleh, saat melakukan pertemuan dengan pimpinan PT Indah Kiat, Bupati Serang Taufik Nuriman, anggota DPRD dan beberapa pejabat Pemkab Serang, di Pendopo Bupati, Kamis (10/9).
Sebetulnya, menurut Ridho, persoalan antara warga dengan pihak perusahaan sudah menemui titik terang. “Saat ini tinggal menyelesaikan persoalan harga tanah saja, ini yang mesti segera dibicarakan,” kata Ridho. Pada kesempatan itu, Ridho juga meminta kesediaan Bupati untuk menengok warga Glinseng secepatnya. “Mereka juga butuh orang tua dalam hal ini Bupati, untuk memberikan informasi kepada warga,” kata Ridho.
Sementara itu, pihak manajemen PT Indah Kiat Pulp and Paper (IKPP), mengatakan, jika selama ini tidak ada kebijakan perusahaan untuk melarang warga di Glinseng yang berjualan. “Pada pinsipnya masalah ini sudah menemui titik terang, Cuma perlu ada pembicaran yang dilakukan secara bertahap.” Kata Direktur PT IKPP Heppy Moiras.
Inti masalahnya, menurut Heppy, ada pada harga tanah milik warga yang belum ada kecocokan. “Harga yang ditawarkan warga terlalu tinggi sehingga perusahaan masih mempertimbangkannya,”kata Heppy.
Ditambahkan, Andi Triawan, Manajer Legal PT IKPP, penyelesaian harga tanah harus dilakukan secara bertahap agar proses musyarawah berjalan kondusif. “Kita sering melakukan dialog soal harga, tapi belum menemui titik temu, “kata Andi.
Menurut Andi, perusahaan siap melakukan pertemuan lanjutan dengan catatan dilakukan secara bertahap. “Ini penting supaya pembicaraan dengan warga nanti tidak melebar kemana-mana,” ungkapnya.

1 komentar:

  1. Gila masih ada manusia dalam kawasan pabrik sebesar PT Indah Kiat, Kok bisa ya? Gimana asal muasal ijinnya tuh..wah ini harus diperhatikan serius jangan-jangan ada kasus sama yang juga belum terunmgkap.

    BalasHapus